GerakkanIPNU, Membangun NU dari Akar. IPNU Jember dan DP3AKB Teken MoU Perlindungan Perempuan dan Anak. Peraturan Pimpinan Pusat terkait Kongres XX. Makesta PAC IPNU IPPNU Bojonegoro, Wujud Kaderisasi dan Eksistensi Organisasi. Harlah Ke-68, PP IPNU Gelar Webinar Internasional Bertema Islam dan Teknologi.
Nahdlatul Ulama memiliki jutaan pengikut militan yang siap untuk memperjuangkan apa yang menjadi visi, misi, dan nilai-nilai NU. Jumlah pengikut yang besar merupakan sumber daya yang mesti dikelola dengan baik. Dengan demikian, penyelarasan visi menjadi hal yang mutlak dilakukan supaya ke mana arah dan gerak organisasi juga dipahami oleh pengurus dan seluruh warga NU. ​​​​​Latar belakang kelahiran NU didasari adanya kesamaan kepentingan dari para ulama pengelola pesantren dalam menghadapi tantangan baru. Dengan demikian, pesantren dan para kiai sudah ada sebelum NU berdiri. Mereka memiliki otonomi dalam pengelolaan pesantren dan lembaga pendidikan yang dimilikinya. Berorganisasi memperkuat tujuan dan perjuangan bersama yang ingin dicapai oleh komunitas pesantren dalam bidang dakwah atau kebangsaan. Otonomi yang dimiliki oleh masing-masing pesantren sebagai basis NU ini menjadi kekuatan. Dengan semakin banyak didirikannya pesantren yang berafiliasi dengan NU, maka semakin luas pula jaringan dakwah Islam NU. Kekuatan tersebut akan semakin kokoh jika terdapat kesamaan visi mengingat masing-masing subkultur pendukung NU ini memiliki pemahaman dan nilai yang berbeda, sehingga perlu ada proses penyelarasan. Dalam rentang usia yang hampir mencapai 100 tahun, maka NU sudah melewati beberapa generasi. Apa yang menjadi pemikiran para pendiri NU mungkin tidak lagi sepenuhnya dipahami. Apa saja dan bagaimana NU menghadapi tantangan abad kedua juga belum sepenuhnya dipahami. Dalam konteks inilah, program pengaderan menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Masyarakat umum mendefinisikan pengikut NU adalah Muslim yang mengikuti tradisi tahlilan, shalawatan, tarawih 20 rakaat, shalat subuh menggunakan doa qunut, dan lainnya. Namun, kesamaan amaliyah saja tidak cukup untuk menjadikan NU solid. Tak heran, kemudian muncul dikotomi antara jamaah NU dengan jamiyah NU. Jamaah NU belum tentu terlibat atau menjadi bagian dari gerakan dan program organisasi NU. Karena hanya sama dalam peribadatan, maka mereka tidak memahami apa sebenarnya NU itu. Pada titik ekstrem, ada orang yang mendeklarasikan diri keluar dari NU, tetapi amaliyahnya tetap NU. Amaliyah yang sama mesti ditunjang dengan fikrah nahdliyah atau kerangka berpikir yang didasarkan pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah yang dijadikan landasan berpikir NU untuk menentukan arah perjuangan dalam rangka perbaikan umat. Terdapat organisasi Islam yang amaliyahnya sama dengan NU, tetapi fikrahnya bertentangan dengan NU. Khashaish atau ciri-ciri fikrah nahdliyah terdiri dari lima butir, yaitu fikrah tawasuthiyah, yaitu pola pikir moderat dengan mencari jalan tengah atas berbagai persoalan; fikrah tasamuhiyah, yaitu pola pikir toleran yang dapat hidup dengan pihak lain sekalipun berbeda budaya dan keyakinan; fikrah ishaliyah, yaitu berpikir reformis, yaitu mengupayakan perbaikan ke arah yang lebih baik secara terus menerus, fikrah tathawuriyah, yaitu berpikir dinamis dengan mengkontekstualisasikan persoalan sesuai dengan zaman, dan fikrah manhajiyah yaitu berpikir secara metodologis dengan menggunakan kerangka berpikir yang telah ditetapkan oleh NU. Dengan semakin mudahnya akses informasi dan munculnya era keterbukaan, banyak sekali pemikiran baru yang masuk ke Indonesia, baik yang ekstrim kiri dengan ideologi liberal dan sekuler serta ekstrem kanan dengan pemahaman ajaran Islam yang konservatif dan kaku. Tanpa kerangka berpikir yang jelas, maka kader NU rawan terombang-ambing dalam berbagai pemikiran dan pemahaman lain. Harakah atau gerakan NU merupakan gerakan yang selaras dan terkoordinasi dengan organisasi NU, bukan sekadar yang penting berdakwah, apalagi mengikuti gerakan yang malah menghancurkan NU. Organisasi NU memiliki kebijakan dan program yang dirumuskan dalam forum-forum resmi seperti muktamar, konbes, pleno, atau lainnya. Supaya program tersebut berhasil, maka ada skala prioritas yang mesti dilaksanakan oleh seluruh komunitas NU. Untuk menjadi organisasi yang solid dan kuat, aspek amaliyah, fikrah, dan harakah mesti selaras. Program pengaderan NU yang dijalankan saat ini seperti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama MKNU dan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama PKPNU berusaha menyegarkan dan menyelaraskan kembali nilai-nilai NU. Program ini telah berjalan dengan masif di seluruh Indonesia dan di seluruh jenjang tingkatan organisasi, dari pengurus besar sampai dengan ranting. Dengan program yang berjalan secara rutin, maka semakin banyak pengurus dan kader NU yang terjangkau dalam program ini. Kadang ada orang yang sudah menjadi pengurus NU selama puluhan tahun sehingga merasa tidak perlu lagi mengikuti program ini atau sudah pernah mengikuti program pengaderan di badan otonom NU seperti IPNU IPPNU atau Ansor Fatayat NU. Mereka merasa sudah memahami dengan baik NU. Mengingat ukuran pemahaman sifatnya subjektif, maka susah untuk mengukur pemahaman yang sebenarnya. Sementara itu, pengkaderan di tingkat badan otonom hanya berlaku di tingkat badan otonom saja. Sikap KH Said Aqil Siroj, KH Yahya Cholil Staquf, dan para pemimpin NU di tingkat pengurus besar dapat menjadi teladan. Sekalipun mereka telah menjadi pengurus NU, mereka tetap mengikuti proses pengaderan. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi pengurus yang lain untuk tidak mengikuti program tersebut. Nahdlatul Ulama merupakan organisasi raksasa dengan pengikut jutaan orang. Tujuan-tujuan besar yang menjadi cita-cita NU dapat terwujud jika para pengurus dan warga NU menjalankan amaliyah, memahami fikrah, dan menjadi bagian dari harakah NU. Dari jamaah menjadi jamiyah yang solid. Pengkaderan membantu menyelaraskan visi, nilai, dan gerakan menjadi satu kesatuan yang mewujud dalam kekuatan yang mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Achmad Mukafi Niam
Visidari SMK NU 1 Karanggeneng Lamongan. "Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang Cerdas, Kompeten, Religius, Dan Berakhlaqul Karima" Misi dari SMK NU 1 Karanggeneng Lamongan. Menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang terampil, inovatif, kreatif dan berakhlaqul karimah yang mampu bersaing dan mandiri.NAHDLATUL Ulama NU merupakan organisasi keagamaan Islam yang didirikan oleh Hasyim Asy'ari, kepala pesantren di Jawa Timur. Melansir dari NU memiliki anggota berkisar dari 40 juta pada 2013 dan di 2021 memiliki leih dari 95 juta anggota. NU juga merupakan badan amal yang mengelola pondok pesantren, sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit serta mengorganisasikan masyarakat untuk membantu peningkatan kualitas hidup umat islam. NU pertama kali didirikan pada 31 Januari 1926 atau bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H. Pada 7 Febuari 2023 atau 16 Rajab 1444 H, NU berusia 1 abad atau memasuki 100 tahun. Lantas tahukah kamu apa sih tujuan NU didirikan dan seperti apa visi dan misinya? Nah, ada baiknya kamu menyimak penjelasan di bawah ini. Tujuan Nahdlatul Ulama didirikan Melansir dari berdasarkan keputusan Muktamar pada 2004 di Donohudan, Boyolali, disebutkan tujuan NU didirikan yaitu berlakunya ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah serta menurut pada salah satu dari empat mazhab besar Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hambali untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang demokratis dan berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat. Baca juga Siapakah yang Tergolong Ahlussunnah wal Jamaah? Untuk mewujudkan tujuan di atas, NU menjalankan usaha-usaha di sektor agama. NU harus berupaya melaksanakan ajaran Islam yang menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah dan menurut di salah satu mazhab dalam masyarakat. 1. Di sektor pendidikan, kebudayaan, dan pengajaran, mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Di samping itu, NU juga harus berupaya mengembangkan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam guna untuk membina umat agar menjadi Muslim yang takwa, berbudi luhur, berpengalaman luas, serta berguna bagi nusa dan bangsa. 2. Di sektor sosial, NU setidaknya mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lahir dan batin bagi penduduk Indonesia. Baca juga Mengenal Imam Al-Asyari Pejuang Mazhab Ahlussunnah wal Jamaah 3. Di sektor ekonomi, NU setidaknya mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi untuk pemerataan kesempatan berusaha dan hasilnya lebih diutamakan kepada ekonomi kerakyatan. 4. Mengembangkan usaha-usaha yang bersifat positif dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat banyak guna terwujudnya khaira ummah umat terbaik. Visi dan misi Nahdlatul Ulama Visi Nahdlatul Ulama yaitu maju dalam presentasi santun dalam pekerti, terwujudnya generasi muslim Ahlussunnah Wal Jama'ah, cerdas, berkarakter, mandiri, dan berakhlaqul karimah. Baca juga Ahlussunnah wal Jamaah, Mengenal Imam Maturidi dan Perbedaan dengan Asyariyah Misi Nahdlatul Ulama yaitu - Membentuk pribadi muslim Ahlussunnah Wal Jama'ah yang beriman dan bertaqwa. - Membentuk generasi yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. - Membentuk pribadi berkarakter dan berakhlaqul karimah. - Mengintensifkan pembelajaran intrakurikuler dan memiliki keunggulan di bidang akademik. - Menggiatkan pembelajaran ekstrakurikuler dan meningkatkan prestasi nonakademik. - Mampu mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan potensi akademik dan nonakademik. - Mampu bersaing melanjutkan studi di perguruan tinggi. - Mampu bersaing melanjutkan studi di perguruan tinggi. - Mampu berkiprah dalam kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. - Memiliki bekal kemampuan untuk terjun di dunia kerja. OL-14
Tujuan Visi dan Misi MTs. NU 01 Tarub. Tujuan Pendidikan Nasional Jenjang Menengah. Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ,Beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawa
1 Visi. Terwujudnya masyarakat sejahtera yang dijiwai ajaran Ahlussunah Wal jamaah dalam NKRI yang berkemakmuran, berkeadilan dan diridhoi Allah SWT 2. Misi. 1. Mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya kaum perempuan yang sadar beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Mewujudkan masyarakat Indonesia khususnya perempuan yang berkualitas, mandiri dan bertakwa kepada Allah SWT. 3Visidan Misi. Visi : Terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, Kami adalah Pelajar NU Blitar Kota Blitar yang terdiri dari IPNU dan IPPNU yang merupakan sebuah organisasi pelajar Nahdliyyin yang berdiri pada tanggal 24 Februari tahun 1954 di Semarang. IPNU dan IPPNU merupakan tempat berhimpun, wadah komunikasi, wadah VisiMisi dan Tujuan. VISI NU. Menjadi Jam'iyah diniyah islamiyah ijtima'iyah yang memperjuangkan tegaknya ajaran Islam Ahlus Sunnah wal Jama'ah, mewujudkan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, kesejahteraan, keadilan dan kemandirian khususnya warga NU serta terciptanya rahmat bagi semesta, dalam wadah Negara Kesatuan Republik NU8p8.